Rabu, 02 Oktober 2013

PEMBUATAN TAWAS dari PEMBUATAN GAS HYDROGEN



LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN TAWAS DARI GAS HYDROGEN
Kamis, 26 September 2013

I.         TUJUAN
-          Mengetahui cara pembuatan tawas
-          Meminimalisir limbah alumunium foil dan kaleng


II.       DASAR TEORI

Limbah aluminium foil dari pembuatan gas hydrogen dapat dimanfaatkan untuk membuat tawas. Tawas/Alum adalah sejenis koagulan dengan rumus kimia Al2S04 11 H2O atau 14 H2O atau 18 H2O umumnya yang digunakan adalah 18 H2O. Semakin banyak ikatan molekul hidrat maka semakin banyak ion lawan yang nantinya akan ditangkap akan tetapi umumnya tidak stabil. Tawas yang dihasilkan dari limbah aluminium foil yang direaksikan dengan kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida(NaOH). Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium aluminat. Adapun reaksi yang terjadi :

2Al (s) + 2KOH (aq)+ 10H2O (l) +H2SO4(aq)  ——> 2KAl(SO4)2.12H2O(s) +  3H2(g)

Aluminium foil akan bereaksi cepat dengan kalium hidroksida dan natrium hidroksida. Hal ini disebabkan karna sifat reagen adalah basa kuat. Reaksi dengan natrium hidroksida :

   2Al(s)  +  2NaOH(aq)    +   6H2O(l)    ——>     2[Al(OH)4]-(aq)   +  3H2(g)   

III.              ALAT dan BAHAN

• Larutan asam Sulfat Pekat 25%              
Larutan kalium hidroksida
Aluminium foil
• Aquades
• Kertas saring
• Pemanas
• Pengaduk
• Magnet stirrer
• Gelas kimia 500ml
• Corong buncher
• Erlenmeyer
• Buret
• Statif dan klem
• Timbangan
         IV. CARA KERJA




















V.HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN

    - Massa Aluminium foil    = 1,2 gram
    - Volume KOH 3M             = 50ml
    - Volume H2SO4 6M         = 30ml
    - Etanol 96%                      = 20ml

  

Proses awal pembuatan tawas dilakukan dengan melarutkan potongan potongan aluminium foil yang sudah dipotong kecil kecil dalam larutan KOH sambil dipanaskan. Pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat kelarutannya, karena semakin tinggi suhu dan semakin luas permukaan zat maka kelarutannya semakin besar.
Pada penambahan KOH reaksi berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena menghasilkan kalor. Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung- gelembung gas. Gelembung-gelembung gas hilang setelah semua aluminium bereaksi. Setelah Al larut, dihasilkan larutan berwarna  hitam. Reaksi antar Al dan KOH berlangsung melalui persamaan berikut
2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l)      —————->       2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)
Reaksi antar zat yang dihasilkan dari reaksi antar Al dan KOH dengan asam sulfat(H2SO4) menghasilkan endapan yang berwarna putih. Penggunaan asam sulfat disini berfungsi sebagai reaktan.
Perlakuan terakhir adalah pencucian dengan etanol. endapan yang menempel pada kertas saring  dicuci dengan etanol, kemudian dikeringkan, dan setelah dikeringkan akan seperti pada gambar dibawah ini
(Kristal tawas)












VI. KESIMPULAN
           
 Limbah aluminium dari pembuatan gas hydrogen dapat diolah menjadi tawas. Salah satu kelebihan tawas adalah untuk penjernihan air.

VII. DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar